TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai layak untuk menjadi presiden baru dari lembaga keuangan internasional, World Bank alias Bank Dunia. Sri dinilai sebagai kandidat yang kuat dan dihormati secara global untuk menggantikan presiden sebelumnya yang mengundurkan diri yaitu Jim Yong Kim.
Baca juga: Respons Sri Mulyani Soal Mundurnya Presiden Bank Dunia
"Inilah waktu untuk sebuah perubahan," kata Mark Sobel, US Chairman dari Official Monetary and Financial Institutions Forum atau OMFIF, sebuah lembaga think tank yang berbasis di London, Inggris. "Orang luar Amerika harus memimpin Bank Dunia," begitu Mark menulis artikel di laman resmi OMFIF.
Mark menyebutnya sebagai perubahan karena sejak didirikan pasca perang dunia kedua 1945, Bank Dunia selalu dipimpin warga Amerika. Kim juga berkewarganegaraan ganda yaitu Korea Selatan dan Amerika. Ini sebenarnya wajar karena negara-negara maju mendominasi ekonomi global pasca perang.
Kepergian Kim dinilai menjadi kesempatan yang tepat untuk mengubah situasi ini. Jika seandainya negara-negara berkembang ingin mengubah tradisi ini, maka Mark menilai mereka harus segera menemukan kandidat pengganti Kim.
Selain Sri, Mark juga menyebut nama mantan Menteri Keuangan Nigeria yaitu Ngozi Okonjo-Iweala. Sri dan Ngozi sama-sama merupakan bekas direktur pelaksana Bank Dunia, posisi di bawah presiden.
Walau begitu, Mark menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat kemungkinan akan berupaya agar Presiden Bank Dunia tetap dipegang oleh warga negaranya. Kondisi ini, kata Mark, bakal serupa dengan yang terjadi di lembaga moneter internasional, Internasional Monetary Fund atau IMF.
Saat Direktur Pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn mengundurkan diri pada 2011, Prancis bergerak cepat dengan mencalonkan Christine Lagarde. Prancis. Walhasil, sejak didirikan 1945, tak pernah ada orang di luar warga Eropa yang menjadi Direktur Pelaksana IMF.
Baca berita Sri Mulyani lainnya di Tempo.co.